Masjid Kauman Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Purworejo

masjid kauman purworejo wisata religi purworejo

Masjid Kauman Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Purworejo

Bulan Ramadan memang momen yang pas untuk melakukan wisata religi. Di kabupaten Purworejo ada beberapa destinasi wisata religi. Salah satunya adalah masjid Kauman, atau yang disebut sebagai Masjid Agung Darul Muttaqien Purworejo. Mengapa masjid kauman disebut sebagai destinasi wisata religi di Purworejo? Apa bedanya dengan masjid lain? Mengapa masjid lain tidak disebut sebagai wisata religi?

Masjid yang disebut sebagai wisata religi bisanya merupakan masjid yang memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya tersendiri dibaliknya. Kita berjalan-jalan untuk menelusuri jejak peradaban melalui situs-situs peninggalan sejarah. Situs peninggalan sejarah tersebut bisa berupa benda atau bangunan yang berdiri dan dibangun pada masa tersebut dan turut menjadi pergerakan peradaban. Masjid kauman adalah salah satunya. Aduh, bahasanya kok ndakik-ndaki amat ya. Intinya situs tersebut termasuk sebagai cagar budaya, dan masjid kauman Purworejo adalah salah satunya. Oleh karena itu, kasjid kauman Purworejo bisa disebut sebagai destinasi wisata religi di Purworejo. 

Serambi Masjid Kauman bagian depan

Masjid kauman Purworejo terletak di sebelah barat alun-alun Purworejo, tepatnya di Jl. Mayjed Sutoyo, RW V Sindurjan, kecamatan Purworejo, kabupaten Purworejo.

Masjid ini mulai dibangun pada tanggal 16 April 1834 M atau 2 Besar Tahun 1762 Jawa atas perintah dari KRAA Cokronagoro I yang merupakan bupati Purworejo pertama. Dengan demikian, masjid Kauman Purworejo ini sudah cukup tua.

Arsitektur masjid ini bergaya Jawa kuno berbentuk Tanjung Lawakan Lambang Teplok seperti pada Masid Agung Keraton Surakarta, dengan atap tumpang tiga. Atap pertama disebut panilih yang bermana syariat. Atap kedua disebut penangkup yang bermakna toriqot. Atap ketiga disebut brunjung yang bermakna hakekat. Di luar masjid terdapat menara. Menara ini dibangun belakangan karena masjid tradisional tidak menggunakan menara.

menara masjid kauman Purworejo

Selain itu ada satu lagi yang ikonik dari masjid ini, yaitu bedug Pendowo atau bedug Kyai Bagelen. Bedug ini dipercaya masyarakat sebagai bedug terbesar dunia meskipun pada kenyataannya ada beberapa bedug yang ukurannya lebih besar dari bedug Pandawa, seperti bedug tradisonal Korea CheonGo atau bedug Odaiko di Jepang. Mungkin lebih tepat jika bedug bedug Pendowo disebut sebagai bedug terbesar di dunia yang berusia lebih dari seratus tahun atau yang dibuat dari kayu jati utuh.

Bedug Pendowo

Bedug Pendowo

Bedug Pendowo merupakan bedug yang berusia cukup tua yang berada di dalam serambi masjid Kauman atau masjid Darul Muttaqin Purworejo. Bedug ini diberi nama bedug Pendowo karena bahan kayu jati yang digunakan untuk membuat bedug ini berasal dari dukuh Pendowo, desa Bragolan, kecamatan Purwodadi, kabupaten Purworejo. Bahan dasar pembuatan bedug ini adalah pohon jati yang bercabang lima, seperti Pandawa lima dalam pewayangan. Oleh karena itu, bedug Kyai Bagelen ini juga disebut dengan bedug Pendowo.

Bedug ini dibuat pada tahun 1834 M atau tahun 1762 Jawa atas gagasan dari Tumenggung Prawiranegara (adik Cokronagoro I).

Bedug ini berdiameter 194 cm di bagian depan dan 180 cm di bagian belakang. Panjang bedug ini 292 cm. Keliling bagian depan bedug ini 602 cm di bagian depan dan 564 cm di bagian belakang. Sebuah ukuran yang cukup besar untuk sebuah bedug.

Pada awalnya kulit lapisan bedug ini dibuat dari kulit banteng. Akan tetapi seiring bertambahnya usia, kulit tersebut mulai rusak dan diganti dengan kulit sapi. Untuk menjaga keawetan bedug tersebut, bedug Pendowo tidak ditabuh setiap kali masuk waktu salat. Akan tetapi, hanya ditabuh saat memasuki waktu salat Jumat dan saat hari-hari besar.

Kalau teman-teman ingin melihat bedug historis tersebut, teman-teman bisa datang ke masjid Darul Muttaqin di sebelah barat alun-alun kota Purworejo. Biasanya orang-orang yang datang akan berfoto dengan background bedug ini. Atau mungkin teman-teman malah sudah pernah ke sini?

Bagaimana dengan kotamu? Wisata religi apa saja yang ada di sana?

 

Sumber:

Gunawan, Hendra. 2012. Masjid Agung Darul Muttaqin Purworejo. Diakses 8 April 2024. https://www.masjidinfo.net/2012/08/masjid-agung-darul-muttaqin-purworejo.html

Rahmawati, Endah. 2017. Masjid Agung Purworejo, Masjid dengan Bedug terbesar di Dunia. diakses 8 April 2024. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/masjid-agung-purworejo-masjid-dengan-bedug-terbesar-di-dunia/

 ***

Tulisan ini diikutkan dalam BPN Ramadan Challenge dari Blogger Perempuan Network. Info lebih lanjut tentang challenge ini bisa dilihat di akun media sosial atau situs web Blogger Perempuan.