Menyambut Ramadan dengan Punggahan, Salah Satu Tradisi Ramadan di Indonesia

punggahan tradisi ramadan di indonesia

Menyambut Ramadan dengan Punggahan, Salah Satu Tradisi Ramadan di Indonesia

Sebagai bulan yang penuh berkah, wajar jika Ramadan selalu dinanti-nanti oleh umat di berbagai belahan dunia. Setiap negara memiliki tradisi sendiri dalam menyambut Ramadan. Sebagai negara bermasyarakat multikultural, Indonesia memiliki banyak tradisi Ramadan yang tersebar di tiap-tiap wilayah. Tradisi Ramadan di tiap-tiap wilayah di Indonesia tidak selalu sama, tetapi juga tidak selalu berbeda. Yang cukup populer di telinga masyarakat umum mungkin seperti padusan, dukderan, nyadran, dan lain-lain.

Di tempat tinggalku, Purworejo, ada sebuah tradisi untuk menyambut Ramadan. Tradisi tersebut bernama punggahan. Seperti halnya tradisi Ramadan di Indonesia lainnya, punggahan juga dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan.

Apa itu Punggahan?

Punggahan adalah tradisi untuk menyambut Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa wilayah di Nusantara, seperti di Jawa Tengah dan DIY. Dari beberapa artikel yang kubaca, ternyata punggahan juga menjadi tradisi bagi masyarakat luar Jawa, seperti Sumatra. Di Jawa Barat juga terdapat tradisi Ramadan dengan nama yang mirip, yaitu Munggahan. Namun, entah pelaksanaannya sama atau tidak, aku kurang tahu.

Punggahan berasal dari kata munggah. Munggah dalam bahasa Jawa berarti ‘naik’. Adapun dalam KBBI, munggah adalah sebutan untuk hari terakhir di bulan Ruwah, sehari sebelum masuk bulan Ramadan. Oleh karena itu, di beberapa wilayah, tradisi punggahan juga disebut dengan Ruwahan. Punggahan biasanya dilaksanakan beberapa hari menjelang Ramadan.

Makna Punggahan

Berdasarkan etimologi yang dijelaskan sebelumnya dan berdasarkan apa yang biasanya terjadi di masyarakat, punggahan dimaksudkan sebagai pengingat akan datangnya bulan Ramadan, bulan yang dinanti-nanti umat seluruh dunia. Di bulan Ramadanlah pahala dilipatgandakan sehingga iman kita diharapkan juga ikut meningkat. Punggahan juga membuat silaturahmi masyarakat semakin erat karena masyarakat berbaur dan bersama-sama saling mengirim doa. Dengan punggahan, kita telah turut menyambut ramadan dengan suka cita.

Apa yang Dilakukan Orang-Orang Saat Punggahan?

Setiap tempat memiliki cara beragam dalam melaksanakan tradisi punggahan. Ada yang mengundang tetangga ke rumah untuk mendoakan leluhur mereka, lalu memanggil tokoh agama setempat untuk memimpin doa, dan memberikan makanan berkat untuk para tetangga yang diundang.

Ada juga yang warganya mengirim makanan berkat ke masjid atau musala, lalu para warga berdoa bersama di masjid atau musala tersebut dan makanan berkat dibagikan secara acak kepada para warga.

Di tempat tinggalku sendiri dilakukan dengan cara yang kedua, tetapi dengan sedikit modifikasi. Jika biasanya tiap-tiap rumah memasak berkat sendiri dan dikumpulkan di musala, sekarang warga memesan berkat di katering tetangga dan tinggal membayar iuran sesuai dengan yang telah disepakati. Jadi, punggahan tahun ini warga tidak memasak berkat sendiri-sendiri.

Untuk doa bersama, warga tetap datang ke musala dan pulang dengan membawa berkat yang sudah dipesankan sebelumnya. Intinya tetap sama, saling berbagi dan saling berkirim doa. Doa bersama biasanya dilakukan sore hari setelah ashar. Sebelum maghrib acara sudah selesai.

Sebelum punggahan bisanya warga juga melakukan ziarah ke makam orang tua atau leluhur dan mendoakan mereka yang telah lebih dulu berpulang.

Tradisi punggahan ini sudah berlangsung secara turun-temurun. Sampai tahun ini, tradisi punggahan ini masih dilaksanakan.

Adanya tradisi punggahan dan tradisi ramadan lainnya ini menunjukkan keberagaman tradisi Ramadan di Indonesia dan betapa beragamnya cara masyarakat menyambut kedatangan bulan Ramadan. Selama tradisi itu mengandung nilai-nilai baik dan tidak bertentangan dengan hukum dan agama, tidak ada salahnya kalau kita melestarikan tradisi tersebut.

Demikian tradisi punggahan di tempat tinggalku, yang juga merupakan salah satu tradisi Ramadan di Indonesia.

Bagaimana dengan tempat tinggalmu? Apa tradisi Ramadan yang ada di tempatmu?

 Gambar via Pinterest