Review MBK Roll On Hitam (For Men)
.jpg "review mbk roll on hitam")
!!Review MBK Roll On Hitam ini tidak berafiliasi dengan pihak manapun, murni inisiatif sendiri!!
MBK Roll On itu apa sih? Sebelum membahas ini, mungkin teman-teman pernah mendengar tentang bedak MBK? Itu loh, bedak deodoran jadul legendaris yang biasanya digunakan untuk mengatasi bau ketiak dan biang keringat.
Apa? Belum pernah dengar juga? Baiklah. Jadi, MBK adalah salah satu brand obat-obatan dan perawatan tubuh lokal yang usianya sudah cukup tua. Meski demikian, produk MBK masih tetap eksis hingga sekarang. Produk yang dijual adalah bedak deodoran.
Sekarang MBK juga mengeluarkan produk deodoran roll on. Aku baru mengetahuinya belum lama ini setelah aku mencari deodoran merk baru untuk mengganti deodoran lamaku. Sebelumnya aku menggunakan deodoran dari Dove dan sebenarnya sudah merasa cocok. Akan tetapi aku ingin mengganti merek deodoran karena suatu alasan yang tidak dapat kusebutkan. Selain itu aku ingin mencari deodoran dari brand lokal. Siapa tahu ada yang cocok.
Setelah mencari ulasan sana sini, aku menemukan sebuah deodoran dari brand lawas yaitu MBK Roll On.
Mengapa Memilih MBK Roll On Hitam?
Perihal mengapa aku akhirnya menggunakan deodoran MBK Roll On sudah kubahas pada paragraf sebelumnya kan ya. Adapun tentang mengapa aku memilih MBK Roll On yang varian hitam (black) itu karena tidak sengaja. Aku membelinya dengan menitip pada ibu dan adikku yang berbelanja kebutuhan rumah. Aku memang hanya bilang kalau mau titip MBK Roll On. Tidak bilang warnanya apa. Setelah ibu dan adikku sampai rumah, ternyata MBK Roll On-nya adalah warna hitam. Saat kutanya mengapa, kata adikku di toko hanya ada warna biru dan hitam. Jadi, adikku memilih yang warna hitam. Aku tak tahu mengapa dia memilih warna hitam, bukan biru. Aku tak tanya, bodo amat, tapi bukan mode marah ya, maksudku tidak masalah, yang penting aku dapat deodoran.
.jpg)
Ya, ibu dan adikku tidak tahu kalau varian biru dan hitam adalah untuk laki-laki, huehuehue. Setelah aku bilang kalau ini deodoran untuk cowok, ibu dan adikku bilang "Ah, gakpapa," tidak persis seperti itu, tapi subtansinya sama: tidak masalah.
Ya sudah, akhirnya mau tak mau aku harus menerimanya. Toh mungkin yang berbeda hanya romanya saja. Lagi pula kan aroma deodoran bukan untuk diumbar-umbar. Sudah dibeli-belikan jauh-jauh ke toko, eh, gak dipakai. Minta diketekin sih kalau gini. Keteknya yang belum diolesi deodoran dan dari badan yang belum mandi dua minggu.
Detail Produk
MBK Roll On Hitam ini dikemas dalam bentuk Roll On dengan wadah tabung berwarna putih dengan aksen abstark abu-abu dan hitam dan sedikit warna merah, bola untuk mengoleskan deodoran, dan tutup berwarna abu-abu.
.jpg)
Pada luar kemasan MBK Roll On Hitam ini terdapat keterangan tentang nama produk, keterangan produksi, indikasi, cara pemakaian, komposisi, barcode, tanggal kadaluarsa, BPOM, dan kode halal MUI.
MBK Roll On Hitam ini juga diklaim mengandung antiperspirant oxidant dan berfungsi mengurangi bau badan, menambah aroma harum, serta memberikan rasa percaya diri sepanjang hari. Begitu klaim yang ada pada kemasan. Mungkin percaya diri karena tidak akan ada ketiak basah dan bau badan. Bukankah bau badan dan ketiak basah adalah salah satu sumber insekyur, apalagi jika akan bertemu dengan mas/mbak crush. Hmmm.
Untuk lebih jelas, masi kita bahas detail produknya satu persatu.
MBK Roll On Hitam
.jpg)
MBK Roll On Ingredients
.jpg)
Komposisi (ingredients) MBK Roll On hitam adalah sebagai berikut.
Water, Cyclomethicone, Aluminium Zicronium Tetrachlorohydrex Gly, Steareth-2, Steareth-21, PPG-15 Stearly Ether, Alcool Cetilico, Fragrance, Aluminium Chlorhydroxy Allantoinate, Silica, Hexamethylindanopyran, Methyl Paraben, Propyl Paraben, Triclosan, Pentaerythrityl Tetra-di-t-butyl Hydroxyhydrocinnamate.
Cara Pemakaian
Review MBK Roll On Hitam
Berhubung aku belum pernah menggunakan produk in sebelumnya, dan varian hitam ini bukanlah varian yang sengaja kubeli, aku tidak menaruh banyak ekspektasi terhadap produk ini. Namun, setelah mencobanya ternyata produk ini tidak buruk. Bagus malahan. Setidaknya bagiku.
Aromanya seperti bedak Spalding. Mungkin karena ini untuk laki-laki jadi, aromanya dibuat sedikit maskulin. Ternyata Spalding beraroma maskulin ya. Tapi aku suka aromanya.
Baca juga: Sariayu Tanjung Body Lotion, Lotion Aroma Manten Jawa
Setelah dipakai, deodoran ini tidak menguarkan aroma deodoran. Maksudku seperti aroma deodoran yang bercampur keringat yang baunya menjadi tidak enak. Wangi tapi engap tapi aneh, tapi bikin eneg, gimana ya? Ya begitu lah pokoknya. Alih-alih menghilangkan bau badan, malah menambah masalah aroma badan.
Deodoran ini cukup efektif mengurangi bau badan dan keringat di ketiak. Sepengalamanku meskipun badan berkeringat banyak, ketiak tetap kering. Kadang ada basah tapi cuma sedikit. Paling segaris. Oh iya, bau badan ini sepertinya juga disebabkan pada bahan pakaian yang kita pakai. Bahan yang menyerap keringat seperti katun akan membantu meminimalisir bau badan.
MBK Roll On ini juga tidak menyebabkan ketiak hitam maupun burket dan tidak menimbulkan iritasi.
Untuk jangka waktunya ketahanannya, produk ini tidak memberikan klaim mengenai berapa jam produk ini bertahan di badan. Namun, sepengalamanku lagi, saat aku memakai deo ini untuk malam hari, pagi hari setelah mandi, deodorannya masih ada jika tidak disabun dua kali. Apakah berarti deodoran ini bisa bertahan 1x24 jam tanpa mandi? Tapi ya apa ada orang yang betah tidak mandi lebih dari dua hari dalam keadaan normal di negeri tropis yang cuacanya sedang panas ini? Aku sih gak lah yaw. (Dih, lebay ah gue).
Aku tidak tahu apakah deodoran ini aman untuk Ibu hamil/menyusui. Tapi untuk aku yang dalam keadaan biasa-biasa saja sejauh ini tidak ada masalah.
Apakah produk ini recomended? Menurut aku sih iya. Besok aku ingin mencoba yang varian pink dan ungu. Biar real feminine hmhh. Mungkin buat cowok-cowok yang bingung cari deodoran bisa coba deodoran ini. Apalagi ini produk lokal dan dari brand legend.
Sekian review MBK Roll On Hitam dariku. Oh, iya, belum ada kesimpulannya. Ah, teman-teman simpulkan sendiri saja ya, hehe.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya!